MAKALAH ANALISIS KELAYAKAN BISNIS ASPEK
KEUANGAN
OLEH KELOMPOK V :
1.
Ryan
Yuniawan (13423163)
2.
Fathul
Aziz (13423055)
3.
Ega
Sabtina (13423098)
4.
Ipih
Fitriani (14423127)
5.
Geril
Abdul Ghani (13423001)
Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran dan
Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu: Tulasmi, SEI, MEI
PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam
perencanaan bisnis perlu dilakukan penilaian terhadap aspek-aspek yang
menyangkut dan berhubungan langsung dengan investasi tersebut, keputusan untuk
melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan harapan
mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, seringkali berdampak besar bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi
salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi.
Maka
dari itu kami bermaksud menyusun makalah ini dengan harapan menambah
pengetahuan kami terhadap aspek finasial (keuangan) dalam studi kelayakan
bisnis.
DAFTAR
ISI
BAB I: ASPEK KEUANGAN STUDI KELAKAN BISNIS
A. ASPEK
KEUANGAN
B. BUTUHANAN
DANA DAN SUMBERRNYA
C. STRUKTUR
DAN SUMBER PEMBIAYAAN
BAB II:
MANAJEMEN KEUANGAN
A. FUNGSI
MANAJEMEN
B. PENENTUAN
ALIRAN KAS (KASH FLOW)
C. LAPORAN
ALIRAN KAS DAN PROYEKSI NERACA DAN RUGI/LABA
BAB III:
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
B. DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
ASPEK
KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
A.
ASPEK KEUNGAN
Aspek
terpenting dalam studi kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa
seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal
kerja. Berapa penjualan, berapa biaya produksi, berapa harga pokok penjualan,
berapa biaya administrasi, dan berapa tingkat keuntungan yang akan kita
dapatkan atau bahkan kemungkinan kerugian.
Tujuan
menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan
dana, biaya modal awal, kemampuan untuk membayar kembali dana tersebut dalam
waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah perusahaan akan dapat berkembang
terus.
B.
KEBUTUHAN DANA DAN SUMBERNYA
Jumlah
dana yang di perlukan untuk membangun dan mengoperasikan bisnis, di kelompokan
menjadi dua kelompok, yaitu :
·
Dana yang dibutuhkan untuk membiayai
pengadaan barang modal atau modal tetap (fixed investment)
·
Dana yang dibutuhkan utuk membiayai
kebutuhan modal kerja awal neto (net initial working capital)
Dana modal tetap
Termasuk
dalam kebutuhan dana modal tetap atau pengadaan barang modal (capital goods)
adalah dana yang di perlukan untuk membiayai kegiatan pra-investasi antara lain
:
·
Pengadaan tanah
·
Infra struktur
·
Gedung dan prasarana bangunan
·
Mesin dan peralatan
·
Kendaraan
·
Sarana telekomunikasi
·
Meubel dan peralatan kantor
·
Dll
Dana yang dibutuhkan utuk membiayai
kebutuhan modal kerja awal neto
Yang
di sebut terakhir adalah dana yang di butuhkan untuk membiayai perputaran roda
operasi bisnis atau proyek, setelah proyek yang bersangkutan selesei di bangun.
Untuk proyek yang bergerak dalam sektor industry manufaktur misalnya, dana
modal kerja awal neto di pergunakan untuk membiayai kebutuhan pengadaan
persediaan bahan baku dan bahan pembantu, piutang dagang ataupun persediaan
uang tunai. Oleh karena kekurang tahuan investor, kadang-kadang kebutuhan dana
untuk membiayai modal kerja awal tidak di masukan dalam jumlah kebutuhan dana
investasi. Akibatnya setelah proyek selesei di bangun ia tidak dapat segera
beroperasi karena ketiadaan dana untuk mengoperasikanya.
BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI
Komponen
yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan
jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi
meliputi:
1.
Biaya
pra investasi
2.
Biaya
akhir tetap
3.
Biaya
operasi
a. Aktiva
tetap berwujud antara lain:
·
Tanah
·
Mesin-mesin
·
Bangunan
·
Peralatan
·
Inventaris
kantor
·
Aktiva
berwujud lainnya
b.Aktiva
tetap tidak berwujud antara lain:
·
Good
will
·
Hak
cipta
·
Lisensi
·
Merk
pedagang
C.
STRUKTUR DAN SUMBER PEMBIAYAAN
Pembiayaan
suatu bisnis atau proyek dapat di biayai dengan dua sumber pembiayaan utama,
yaitu :
·
Dana sendiri (equity investment), dan
·
Pinjaman dari pihak ketiga (project
financing)
Oleh
karena itu selama studi kelayakan bisnis atau proyek perlu di teliti seberapa
jauh dana yang di perlukan untuk membiayai bisnis atau proyek yang
bersangkutan, dapat di peroleh dari masing-masing sumber, serta apa konsekwensi
penggunaan masing-masing sumber dana terhadap profitabilitas dan liquiditas
keuangan proyek.
Di
samping kedua sumber pembiayaan utama itu, dalam kasus-kasus bisnis atau proyek
tertentu di adakan sumber pembiayaan ketiga yang bersifat semi-modal sendiri,
yaitu pinjaman dari pemegang saham. Pengadaan dana pinjaman dari pemegang saham
biasanya di minta calon kreditur, guna menyeimbangkan beban risiko investasi
yang harus dipikul investor dan kreditur. Pinjaman dari pemegang saham biasanya
berjangka waktu menengah, tidak di
pungut bunga, dan tidak mempergunakan jaminan kredit. Pembayaran kembali
pinjaman dapat di lakukan sekaligus atau dengan mencicil.
Sebelum
disusun struktur pembiayaan proyek (yaitu perbandingan antara jumlah modal
sendiri dan pinjaman) sebaiknya pemilik proyek melakukan pendekatan dengan
calon kreditur guna mendapatkan gambaran tentang kemungkinan memperoleh bantuan
keuangan dari mereka, jangka waktu bantuan serta syarat-syarat yang di perlukan
untuk memperoleh bantuan dana tersebut.
Dana modal sendiri
Yang
di maksud dana modal sendiri adalah dana yang di kumpulkan dari para pemrakarsa
proyek atau bisnis dan investor lain yang di undang untuk ikut membiayai proyek
atau bisnis, dalam bentuk modal saham. Mereka akan menjadi pemilik suatu bisnis atau proyek dan menjadi debitur apabila proyek ,juga di biayai
dengan pinjaman dari kreditur atau pihak perbankan.
Perolehan
dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
1. Setoran
dari pemegang saham.
2. Dari
cadangan laba.
3. Atau
dari laba yang belum dibagi.
Dana lain atau selain modal sendiri
(dana pihak ketiga)
Selain
untuk aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, setelah dana yang
di perlukan diketahui, selanjutnya di tentukan dalam bentuk apa dana tersebut
di dapat, berikut sumber dana dari pihak ke 3 antara lain:
1. Pinjaman
dari dunia perbankan
2. Pinjaman
darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana
pension, atau lembaga keuangan lainnya.
3. Pinjaman
dari perusahaan nonbank.
BAB
II
MANAJEMEN
KEUANGAN
Manajer
Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai
hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung
jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan. Seorang manajer keuangan dalam
suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi
keuangan,
hal
ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai
tujuan perusahaan.Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer.
Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang
menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam
menjalankan suatu perusahaan tersebut.Sebab itu, seorang manajer keuangan harus
mampu mengetahui segala aktivitas
manajemen keuangan, khususnya penganalisisaan sumber dana dan penggunaan-nya
untuk merealisasikan keuntungan maksimum
bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus
peredaran uang baik eksternal maupun internal.
A.
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
Berikut
ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana
pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari
perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana
perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan
mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana
perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi
serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit
internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi
tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Bila
dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
B.
PENENTUAN ALIRAN KAS (CASH FLOW)
Arus
kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari
investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal ini
investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang
diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika
dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1. Kas
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas
digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas
juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis
cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
1. Intial
cash flow
2. Operasional
cash flow
3. Terminal
cash flow
C.
LAPORAN ALIRAN KAS DAN PROYEKSI NERACA DAN RUGI/LABA
Ada
dua macam bentuk laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
(Warsono, 2002:24) yaitu:
a. Neraca
yaitu laporan keuangan yang menggambarkan posisi
keuanngan suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Dalam sebuah
neraca, perusahaan menyajikan lima kelompok pos utama yaitu:
1. Aktiva
lancar adalah kekayaan perusahaan yang segera bisa dikonversikan menjadi uang
tunai (kas) dalam waktu paling lama satu
periode akuntansi.
2. Aktiva
tetap adalah kekayaan perusahaan yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam
jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap ini akan berkurang
nilainya dengan adanya penyusutan. Kecuali tanah
3. Hutang
lancar (hutang jangka pendek) adalah klaim pihak luar kepada perusahaan agar
melunasi kewajibannya dalam jangka waktu paling lama satu periode akuntansi.
Atas pelunasan klaim tersebut perusahaan harus menggunakan aktiva lancarnya,
atau membentuk hutang lain.
4. utang
jangka panjang adalah klaim pihak ketiga kepada perusahaan yang harus dilunasi
dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.
5. Modal
adalah hak milik para pemilik perusahaan, dalam perusahaan perseroan adalah
para pemegang saham.
b. Laporan
laba rugi adalah laporan keuangan yang
menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai selama periode tertentu.
Laporan ini mengenai sebuah entitas selama jangka waktu tertentu; menunjukkan
jumlah penghasilan (revenues), biaya-biaya (expenses), dan elemen-elemen lain
pebentuk laba
MEMBUAT
PROYEKSI NERACA DAN R/L
Neraca
dan daftar R/L proforma ini sebenarnya sama dengan neraca dan daftar rugi/laba
yang di proyeksi berdasarkan seluruh perkiraan pengeluaran dan pemasukan atau
penerimaan dan biaya yang di perkirakan oleh pelaku studi pada setiap aspek
dari tahapan studi kelayakan usaha,.tujuannya
adalah untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang seluruh dana, baik yang
akan di keluarkan maupun yang di rencanakan akan masuk sebagai akibat dari
peroleh usaha itu, jika sudah siap beroperasi.data seperti ini sangat
penting untuk mendukung penilaian financial,,dari neraca akan di ketahui dengan
jelas struktur keuangan dari usaha yang di rencanakan dan struktur kekayaan
dari usaha tersebut,.selain itu dapat juga di lihat seberapa besar penerimaan
yang akan di peroleh kalau usaha ini sudah beroperasi,,serta biaya-biaya apa
saja yang harus di keluarkan selama periode tertentu dan besarnya laba/rugi
yang akan di peroleh jika usaha ini beroperasi di masa yang akan datang,.adanya
proyeksi neraca dan proyeksi rugi/laba akan memudahkan untuk menentukan
besarnya aliran kas tahunan,selain itu dapat juga di jadikan dasar untuk
penyusunan anggaran kas dari usaha.
Tabel
18 Neraca Proforma per 31/12...
Aktiva Pasiva
Harta Lancar:
1.
kas
2.
piutang
3.
persediaan
Harta tetap:
1.
Hrta tetap
berwujud (nilai beli)
2.
(akumulasi
penyusutan)
3.
Nilai buku harta
tetap berwujud (1-2)
4.
Harta tetap tak berwujud
(nilai beli)
5.
(akumulasi
Amortisai)
6.
Nilai buku harta
tak berwujud (4-5)
|
Kewajiban:
1.
Hutang jangka
pendek
2.
Hutang jangka
panjang
Hak:
1.
Modal
2.
Laba di tahan
|
Tabel
19.Daftar Rugi/laba periode januari-desember
1.
Penerimaan Rp.......
2.
Harga pokok
penjualan
Rp......
3.
Laba kotor
(1-2)
Rp......
4.
Biaya operasi
·
Biaya
penjualan Rp......
·
Biaya
gaji/honor
Rp......
·
Biaya
pemeliharaan Rp.....
·
Biaya
administrasi dan umum Rp..... Rp........
5.Laba operasi(3-4) Rp........
6.Bunga (5-6)
Rp.......
7.Laba sebelum pajak(5-6)
8.Pajak
9.Laba bersih (7-8)
|
Perlu
di tekankan bahwa penting bagi seluruh biaya yang
telah dikelompokan sebagai biaya yang timbul sebagai akibat adanya pendirian
usaha atau proyek harus dapat di bukukan atau di tuangkan sepenuhnya kedalam
daftar rugi/laba. Karena kegunaan laporan keuangan yang lengkap ini di perlukan
bukan saja untuk menilai kelayakan pendirian usaha tetapi lebih banyak untuk
kepentingan pihak manajemen dan penyandang dana atau investor, karena
itu di samping kedua laporan tersebut perlu juga di buatkan laporan sumber
dan penggunaan dana. Seperti tabel di bawah ini.
Perhitungan arus kas
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
·
Arus kas masuk (sumber dana)
1. Modal
sendiri
2. Hutang
jangka panjang
3. Penyusutan
4. Amortisasi
5. Hutang
jangka pendek
6. Laba
bersih
|
·
Arus kas masuk (sumber dana)
1. modal
sendiri
2. hutang
jangka panjang
3. penyusutan
4. Amortasi
5. Hutang
jangka pendek
6. Laba
bersih
|
·
Arus kas masuk (sumber dana)
1. modal
sendiri
2. hutang
jangka panjang
3. penyusutan
4. Amortasi
5. Hutang
jangka pendek
6. Laba
bersih
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
·
Arus kas keluar : (penggunaan dana)
7. Biaya
operasi
8. Biaya
pra operasi
9. Biaya
investasi
10. Pertambahan
persediaan
11. Pertambahan
piutang
12. Pembayaran
pinjaman
III. Arus kas (I-II)
Rp………….
|
·
Arus kas keluar : (penggunaan dana)
13. Biaya
operasi
14. Biaya
pra operasi
15. Biaya
investasi
16. Pertambahan
persediaan
17. Pertambahan
piutang
18. Pembayaran
pinjaman
III. Arus kas (I-II)
Rp………….
|
·
Arus kas keluar : (penggunaan dana)
19. Biaya
operasi
20. Biaya
pra operasi
21. Biaya
investasi
22. Pertambahan
persediaan
23. Pertambahan
piutang
24. Pembayaran
pinjaman
III. Arus kas (I-II)
Rp………….
|
PERHITUNGAN
RETURN OF EQUITY (ROE)
Investor
biasanya akan sangat berkepentingan dengan penilaian terhadap dana yang di
investasikanya, untuk itu sebagai gambaran apakah dana investasi tersebut akan
aman dan menguntungkan biasanya kajian finansial menyediakan analisis arus kas
sebagai perhitungan Return on Equity (ROE). Sebagai bahan pertimbangan bahwa
pada dasarnya pengembalian atas modal sendiri (ROE) akan menjadi lebih besar
jika usaha atau proyek tersebut semakin banyak menggunakan sumber dana
pinjaman. Ini di mungkinkan karena biaya yang di korbankan oleh pemilik modal
semakin sedikit, sedangkan hasil yang ingin di capai di asumsikan sama. Cara
menghitung arus kas untuk perhitungan (ROE) Adalah sebagai berikut:
Tabel Kas untuk perhitungan ROE
|
Tahun
1
|
Tahun
2
|
Tahun….
|
Tahun
n
|
1. Perubahan
kas
2. Nilai
sisa
3. Modal
sendiri
Arus
kas ROE ( 1+2+3)
|
Rp
x
X
X
Rp
XXX
|
Rp
x
X
X
Rp
XXX
|
Rp
x
X
X
Rp
XXX
|
Rp
x
X
X
Rp
XXX
|
Perhitunga
ROE = NVP (Arus kas ROE ) atau lihat contoh berikut :
Jika di anggap biaya modal sendiri
15% pertahun, Misalkan arus kas ROE tahun 1 Rp 1000, tahun 2 Rp 1500, dan
tahun 3 Rp 1500, tingkat suku bunga deposito 15% maka :
Tahun
|
Arus kas(Rp)
|
DF (15%)
|
PV
|
1.
2.
3.
|
1000
1500
1500
|
0,870
0,756
0,658
|
870
1.134
987
|
NVP
(ROE) 1+2+3
|
|
|
2.991
|
|
BAB
III
A.
KESIIMPULAN
1.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
2.
Ativa tetap ada dua yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak
berwujud.
3.
Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari
sumber pembelanjaan ditentukan oleh:
·
Biaya utang
·
Biaya modal sendiri
·
Biaya laba yang ditahan
3.
Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu
keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan
perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada
suatu perusahaan.
4.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan
5.
Fungsi manajemen keuangan sbb:
1. Perencanaan Keuangan,
2. Penganggaran Keuangan,
3. Pengelolaan Keuangan,
4. Pencarian Keuangan,
5. Penyimpanan Keuangan,
6. Pengendalian Keuangan,
7. Pemeriksaan Keuangan,
8. Pelaporan keuangan.
5.
fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
6.
Ada dua jenis laporaan keuangan sbb:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
B.
Saran
Harapan
kami sebagai penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri
lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY KELAKANN BISNIS (SIM) melalui
referensi-referensi lain yang dapat membatu meningkatkan pengetahuan kita
tentang aspek keuangan kareana dalam penulisan makalah ini penulis menyadari
bahwa materi tentang aspek keuangan masih sangat terbatas.
DAFTAR
PUSTAKA
Iban sofyan, studi kelayakan
bisnis ,Yogyakarta ,2003
Siswanto sutojo, studi
kelayakan proyek, Jakarta 2000
http://yaalihalawa.blogspot.co.id/