Tuesday 3 November 2015

SPEKULASI DALAM PASAR SAHAM


REVIEW JURNAL LA RIBA
JUDUL “SPEKULASI DALAM PASAR SAHAM”

Oleh: M. Roem Syibly*


     I.        Pendauluan
Pasar saham adalah tempat para perusahaan untuk mencari modal, atau wadah penyediaan modal kepada perusahaan untuk membesarkan aktivitas perdagangan Saham adalah saluran ‘utama’ suatu perusahaan untuk mempromosikan usahanya kepada para investor dan pemilik modal, perusahaan dapat mendapatkan likuiditas atau modal dari aktifitas penjualan saham, saham perdana yang di jual pertama kali oleh perusahaan adalah pasar perdana (IPO), pasar perdana ini biasanya sangat di minati oleh para investor apabila perusahaan itu di nilai prospektif.
Kepada masyarakat, di sinilah tempat untuk berinvestasi melalui pembelian sekuritas ataupun mendapatkan uang dengan menjualnya. Dengan ini pasar saham berfungsi sebagai tempat investasi kepada sebuah perusahaan yang dipilih dengan keyakinan diri atas prestasi perusahaan maupun tempat mencairkan pemilikan saham dengan menjualnya. Maka di sinilah pentingnya peranan investasi saham dalam pembangunan ekonomi modern sebuah negara dimana berjuta-juta uang telah diperjualbelikan setiap hari. Ada pakar ekonomi berkata tidak boleh ada sebuah ekonomi modern tanpa adanya bursa saham yang tersusun rapi.
Tetapi saham tidak selamanya menguntungkan, selalu terjadi fluktuasi dalam jual beli saham ketika kondisi nilai saham relatif stabil, maka akan banyak orang yang lebih memilih melakukan investasi di bursa ketimbang berspekulasi membeli dolar atau menyimpan uang di bank dengan mengharapkan bunga. Efek secara langsung yang terjadi, indeks saham perusahaan yang bersangkutan menguat di bursa, sehingga semakin banyak dana yang dikucurkan ke perusahaan. Namun pada faktanya, keberadaan ambisi (secara pasti) dari para investor untuk memperoleh keuntungan dengan cepat (tanpa menunggu deviden) membuat keadaan dengan mudah berbalik. Ketika banyak orang melepas sahamnya ke bursa, indeks saham akan menurun. Ini berarti investasi menyusut (bahkan bisa sampai minus).

   II.        Akibat spekulasi
Meskipun lembaga yang kita bicarakan tersebut bernama pasar modal (stock market), tidak berarti segala transaksi yang terjadi di bursa efek merupakan pertemuan antara orang yang membutuhkan modal dengan para investor yang ingin menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan yang diminatinya. Pertemuan antara pihak yang memerlukan modal dengan pihak yang memberikan modal hanya terjadi sekali di pasar perdana yakni pada saat IPO (Initial Public offering). Selanjutnya para investor bebas memilih apakah memegang saham yang dibelinya sebagai suatu bentuk investasi jangka panjang atau menahannya sebentar untuk kemudian melepaskannya di pasar sekunder ketika ia melihat pergerakan harga saham menunjukkan adanya margin. Inilah tindakan umum yang secara terus menerus terjadi di pasar modal yakni keinginan untuk meraih capital gain dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang singkat.
Samuelson dan Nordhaus mengungkapkan kegiatan spekulatif seperti ini dalam pasar modal muncul karena adanya harapan terpenuhi dengan sendirinya. Maksudnya jika seseorang membeli saham tertentu dengan harapan nilai saham akan naik, maka tindakan ini akan mendorong kenaikan harga-harga saham yang bersangkutan. Keadaan ini membuat orang semakin terdorong untuk membeli lagi dan hal ini menyebabkan kenaikan harga saham lagi.
Di balik kegiatan spekulatif tersebut pasar sangat dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Faktor internal menyangkut kinerja perusahaan yang bersangkutan yang meliputi berapa deviden yang dibagi kepada para pemegang saham, prospek usaha dan keuntungan yang akan diraih perusahaan, termasuk kinerja buruk perusahaan tersebut. Jadi setiap orang, badan usaha dan pemerintah dalam perekonomian Kapitalis ini pada umumnya menginginkan terus meningkatnya harga-harga saham yang dicerminkan oleh peningkatan indeks harga saham agar keuntungan demi keuntungan dapat diraih. Sementara para pelaku pasar dengan moral hazartnya melakukan rekayasa apapun untuk mendapatkan keuntungan yang tentu saja merugikan pihak lain. Inilah gambaran ekonomi angan-angan yang terjadi dalam lembaga ekonomi Kapitalis tersebut.

 III.        Prespektif ekonomi islam
Islam adalah agama yang rahmatan lilalamin, islam telah mengatur segala sisi dari setiap tindakan manusia, tidak terkecuali tindakan ekonominya, Dalam ajaran Islam, aturan pasar modal harus dibuat sedemikian rupa untuk menjadikan tindakan spekulasi sebagai sebuah bisnis yang tidak menarik. Untuk itu, prosedur pembelian/penjualan saham secara langsung tidak diperkenankan. Prosedurnya, setiap perusahaan yang memiliki kuota saham tertentu memberikan otoritas kepada agen di lantai bursa, untuk membuat deal atas sahamnya. Tugas agen ini adalah mempertemukan perusahaan tersebut dengan calon investor, dan bukan membeli atau menjualnya secara langsung. Saham-saham tersebut dijual ataupun dibeli jika memang tersedia. Jika banyak pihak yang menginginkan saham tertentu, maka mereka terlebih dahulu harus terdaftar sebagai applicant, dan saham tersebut kemudian dijual/dibeli dengan prinsip first come first served (siapa datang dulu dia dilayani). Saat ini, harga saham ditentukan oleh kekuatan supply dan demand. Sedangkan dalam aturan Islam, penentuan harga saham berbeda dengan penentuan harga seperti yang terjadi pada saat ini. Jika kita melihat balance sheet dari joint stock company, maka terlihat bahwa aset sama dengan modal saham ditambah dengan kewajiban. Aset tersebut merupakan representasi dari modal dimana kewajiban diasumsikan sama dengan nol. Prinsip dasar lainnya adalah penelitian account books secara cermat. Praktek standar manajemen bisnis dan akunting harus diterapkan pada semua perusahaan yang telah memiliki kuota saham tertentu. Kemudian, perlu ada proses audit dan investigasi secara mendadak untuk meneliti kebenaran dari balance sheet suatu perusahaan. Selain itu, tiap perusahaan harus diminta untuk mengumumkan posisi keuangannya setiap tiga bulan sekali, sehingga publik akan tahu berapa sesungguhnya nilai intrinsik dari sahamnya minimal 4 kali dalam setahun.

 IV.        Segi hukum

Di antara yang dilarang oleh oleh syari’ah adalah transaksi yang di dalamnya terdapat unsur spekulasi dan mengandung gharar atau ketidakjelasan yaitu transaksi yang didalamnya dimungkinkan terjadinya penipuan, karena itu gharar termasuk pengertian memakan harta orang lain dengan cara bathil atau tidak sah. Termasuk dalam pengertian ini melakukan penawaran palsu (najsy), karena itu Rasulullah melarang transaksi yang dilakukan melalui penawaran palsu. Demikian juga dengan transaksi atas barang yang belum dimiliki (short selling), menjual sesuatu yang belum jelas, dan menyebarkan informasi yang menyesatkan atau memakai informasi orang untuk memperoleh keuntungan transaksi yang dilarang.

MAKALAH ANALISIS KELAYAKAN BISNIS ASPEK KEUANGAN

MAKALAH ANALISIS KELAYAKAN BISNIS ASPEK KEUANGAN


OLEH KELOMPOK V :
1.   Ryan Yuniawan (13423163)
2.   Fathul Aziz (13423055)
3.   Ega Sabtina (13423098)
4.   Ipih Fitriani (14423127)
5.   Geril Abdul Ghani (13423001)

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran dan Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu: Tulasmi, SEI, MEI


PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan penilaian terhadap aspek-aspek yang menyangkut dan berhubungan langsung dengan investasi tersebut, keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, seringkali berdampak besar bagi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi.
Maka dari itu kami bermaksud menyusun makalah ini dengan harapan menambah pengetahuan kami terhadap aspek finasial (keuangan) dalam studi kelayakan bisnis.














DAFTAR ISI
BAB I:  ASPEK KEUANGAN STUDI KELAKAN BISNIS
A.   ASPEK KEUANGAN

B.   BUTUHANAN DANA DAN SUMBERRNYA

C.   STRUKTUR DAN SUMBER PEMBIAYAAN

BAB II: MANAJEMEN KEUANGAN
A.   FUNGSI MANAJEMEN

B.   PENENTUAN ALIRAN KAS (KASH FLOW)

C.   LAPORAN ALIRAN KAS DAN PROYEKSI NERACA DAN RUGI/LABA

BAB III: KESIMPULAN
A.   KESIMPULAN

B.   DAFTAR PUSTAKA







BAB I
ASPEK KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. ASPEK KEUNGAN
[1]Aspek terpenting dalam studi kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal kerja. Berapa penjualan, berapa biaya produksi, berapa harga pokok penjualan, berapa biaya administrasi, dan berapa tingkat keuntungan yang akan kita dapatkan atau bahkan kemungkinan kerugian.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah perusahaan akan dapat berkembang terus.

B. KEBUTUHAN DANA DAN SUMBERNYA
[2]Jumlah dana yang di perlukan untuk membangun dan mengoperasikan bisnis, di kelompokan menjadi dua kelompok, yaitu :
·         Dana yang dibutuhkan untuk membiayai pengadaan barang modal atau modal tetap (fixed investment)
·         Dana yang dibutuhkan utuk membiayai kebutuhan modal kerja awal neto (net initial working capital)



Dana modal tetap
[3]Termasuk dalam kebutuhan dana modal tetap atau pengadaan barang modal (capital goods) adalah dana yang di perlukan untuk membiayai kegiatan pra-investasi antara lain :
·         Pengadaan tanah
·         Infra struktur
·         Gedung dan prasarana bangunan
·         Mesin dan peralatan
·         Kendaraan
·         Sarana telekomunikasi
·         Meubel dan peralatan kantor
·         Dll

Dana yang dibutuhkan utuk membiayai kebutuhan modal kerja awal neto
Yang di sebut terakhir adalah dana yang di butuhkan untuk membiayai perputaran roda operasi bisnis atau proyek, setelah proyek yang bersangkutan selesei di bangun. Untuk proyek yang bergerak dalam sektor industry manufaktur misalnya, dana modal kerja awal neto di pergunakan untuk membiayai kebutuhan pengadaan persediaan bahan baku dan bahan pembantu, piutang dagang ataupun persediaan uang tunai. Oleh karena kekurang tahuan investor, kadang-kadang kebutuhan dana untuk membiayai modal kerja awal tidak di masukan dalam jumlah kebutuhan dana investasi. Akibatnya setelah proyek selesei di bangun ia tidak dapat segera beroperasi karena ketiadaan dana untuk mengoperasikanya.



[4]BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI
Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi:
1.    Biaya pra investasi
2.    Biaya akhir tetap
3.    Biaya operasi

a. Aktiva tetap berwujud antara lain:
·         Tanah
·         Mesin-mesin
·         Bangunan
·         Peralatan
·         Inventaris kantor
·         Aktiva berwujud lainnya
b.Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
·         Good will
·         Hak cipta
·         Lisensi
·         Merk pedagang



C. STRUKTUR DAN SUMBER PEMBIAYAAN
[5]Pembiayaan suatu bisnis atau proyek dapat di biayai dengan dua sumber pembiayaan utama, yaitu :
·         Dana sendiri (equity investment), dan
·         Pinjaman dari pihak ketiga (project financing)
Oleh karena itu selama studi kelayakan bisnis atau proyek perlu di teliti seberapa jauh dana yang di perlukan untuk membiayai bisnis atau proyek yang bersangkutan, dapat di peroleh dari masing-masing sumber, serta apa konsekwensi penggunaan masing-masing sumber dana terhadap profitabilitas dan liquiditas keuangan proyek.
Di samping kedua sumber pembiayaan utama itu, dalam kasus-kasus bisnis atau proyek tertentu di adakan sumber pembiayaan ketiga yang bersifat semi-modal sendiri, yaitu pinjaman dari pemegang saham. Pengadaan dana pinjaman dari pemegang saham biasanya di minta calon kreditur, guna menyeimbangkan beban risiko investasi yang harus dipikul investor dan kreditur. Pinjaman dari pemegang saham biasanya berjangka waktu  menengah, tidak di pungut bunga, dan tidak mempergunakan jaminan kredit. Pembayaran kembali pinjaman dapat di lakukan sekaligus atau dengan mencicil.
Sebelum disusun struktur pembiayaan proyek (yaitu perbandingan antara jumlah modal sendiri dan pinjaman) sebaiknya pemilik proyek melakukan pendekatan dengan calon kreditur guna mendapatkan gambaran tentang kemungkinan memperoleh bantuan keuangan dari mereka, jangka waktu bantuan serta syarat-syarat yang di perlukan untuk memperoleh bantuan dana tersebut.

Dana modal sendiri
[6]Yang di maksud dana modal sendiri adalah dana yang di kumpulkan dari para pemrakarsa proyek atau bisnis dan investor lain yang di undang untuk ikut membiayai proyek atau bisnis, dalam bentuk modal saham. Mereka akan  menjadi pemilik suatu bisnis atau  proyek dan  menjadi debitur apabila proyek ,juga di biayai dengan pinjaman dari kreditur atau pihak perbankan.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
1.    Setoran dari pemegang saham.
2.    Dari cadangan laba.
3.    Atau dari laba yang belum dibagi.
Dana lain atau selain modal sendiri (dana pihak ketiga)
[7]Selain untuk aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, setelah dana yang di perlukan diketahui, selanjutnya di tentukan dalam bentuk apa dana tersebut di dapat, berikut sumber dana dari pihak ke 3 antara lain:
1.    Pinjaman dari dunia perbankan
2.    Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
3.    Pinjaman dari perusahaan nonbank.



BAB II
MANAJEMEN KEUANGAN
[8]Manajer Keuangan  merupakan  seseorang  yang  mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang  investasi dan pembelanjaan  perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan. Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan,
hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu  mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisaan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan  keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.


A. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
[9]Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
1.      Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.      Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.      Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.      Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.      Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.      Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.      Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.      Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.      Melakukan pengawasan atas biaya
2.      Menetapkan kebijaksanaan harga
3.      Meramalkan laba yang akan datang
4.      Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja


B. PENENTUAN ALIRAN KAS (CASH FLOW)
[10]Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal ini investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1.    Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2.    Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3.    Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
1.    Intial cash flow
2.    Operasional cash flow
3.    Terminal cash flow



C. LAPORAN ALIRAN KAS DAN PROYEKSI NERACA DAN RUGI/LABA
[11]Ada dua macam bentuk laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh suatu perusahaan (Warsono, 2002:24) yaitu:
a.       Neraca yaitu laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuanngan suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Dalam sebuah neraca, perusahaan menyajikan lima kelompok pos utama yaitu:
1.    Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang segera bisa dikonversikan menjadi uang tunai (kas) dalam waktu paling lama satu  periode akuntansi.
2.    Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap ini akan berkurang nilainya dengan adanya penyusutan. Kecuali tanah
3.    Hutang lancar (hutang jangka pendek) adalah klaim pihak luar kepada perusahaan agar melunasi kewajibannya dalam jangka waktu paling lama satu periode akuntansi. Atas pelunasan klaim tersebut perusahaan harus menggunakan aktiva lancarnya, atau membentuk hutang lain.
4.    utang jangka panjang adalah klaim pihak ketiga kepada perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.
5.    Modal adalah hak milik para pemilik perusahaan, dalam perusahaan perseroan adalah para pemegang saham.

b.    Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai selama periode tertentu. Laporan ini mengenai sebuah entitas selama jangka waktu tertentu; menunjukkan jumlah penghasilan (revenues), biaya-biaya (expenses), dan elemen-elemen lain pebentuk laba

MEMBUAT PROYEKSI NERACA DAN R/L
[12]Neraca dan daftar R/L proforma ini sebenarnya sama dengan neraca dan daftar rugi/laba yang di proyeksi berdasarkan seluruh perkiraan pengeluaran dan pemasukan atau penerimaan dan biaya yang di perkirakan oleh pelaku studi pada setiap aspek dari tahapan studi kelayakan usaha,.tujuannya adalah untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang seluruh dana, baik yang akan di keluarkan maupun yang di rencanakan akan masuk sebagai akibat dari peroleh usaha itu, jika sudah siap beroperasi.data seperti ini sangat penting untuk mendukung penilaian financial,,dari neraca akan di ketahui dengan jelas struktur keuangan dari usaha yang di rencanakan dan struktur kekayaan dari usaha tersebut,.selain itu dapat juga di lihat seberapa besar penerimaan yang akan di peroleh kalau usaha ini sudah beroperasi,,serta biaya-biaya apa saja yang harus di keluarkan selama periode tertentu dan besarnya laba/rugi yang akan di peroleh jika usaha ini beroperasi di masa yang akan datang,.adanya proyeksi neraca dan proyeksi rugi/laba akan memudahkan untuk menentukan besarnya aliran kas tahunan,selain itu dapat juga di jadikan dasar untuk penyusunan anggaran kas dari usaha.
Tabel 18 Neraca Proforma per 31/12...
Aktiva                                                                                                           Pasiva
Harta Lancar:
1.    kas
2.    piutang
3.    persediaan
Harta tetap:
1.    Hrta tetap berwujud (nilai beli)
2.    (akumulasi penyusutan)
3.    Nilai buku harta tetap berwujud (1-2)
4.    Harta tetap tak berwujud (nilai beli)
5.    (akumulasi Amortisai)
6.    Nilai buku harta tak berwujud (4-5)
Kewajiban:
1.    Hutang jangka pendek
2.    Hutang jangka panjang

Hak:
1.    Modal
2.    Laba di tahan

Tabel 19.Daftar Rugi/laba periode januari-desember
1.    Penerimaan                                                                        Rp.......
2.    Harga pokok penjualan                                                      Rp......
3.    Laba kotor (1-2)                                                                 Rp......
4.    Biaya operasi
·         Biaya penjualan                        Rp......
·         Biaya gaji/honor                       Rp......
·         Biaya pemeliharaan                  Rp.....
·         Biaya administrasi dan umum  Rp.....                  Rp........
     5.Laba operasi(3-4)                                                                     Rp........
     6.Bunga (5-6)                                                                              Rp.......
     7.Laba sebelum pajak(5-6)                                                    
     8.Pajak
     9.Laba bersih (7-8)

[13]Perlu di tekankan bahwa penting bagi seluruh biaya yang telah dikelompokan sebagai biaya yang timbul sebagai akibat adanya pendirian usaha atau proyek harus dapat di bukukan atau di tuangkan sepenuhnya kedalam daftar rugi/laba. Karena kegunaan laporan keuangan yang lengkap ini di perlukan bukan saja untuk menilai kelayakan pendirian usaha tetapi lebih banyak untuk kepentingan pihak manajemen dan penyandang dana atau investor, karena itu di samping kedua laporan tersebut perlu juga di buatkan laporan sumber dan penggunaan dana. Seperti tabel di bawah ini.




Perhitungan arus kas
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
·         Arus kas masuk (sumber dana)
1.    Modal sendiri
2.    Hutang jangka panjang
3.    Penyusutan
4.    Amortisasi
5.    Hutang jangka pendek
6.    Laba bersih
·         Arus kas masuk (sumber dana)
1.    modal sendiri
2.    hutang jangka panjang
3.    penyusutan
4.    Amortasi
5.    Hutang jangka pendek
6.    Laba bersih
·         Arus kas masuk (sumber dana)
1.    modal sendiri
2.    hutang jangka panjang
3.    penyusutan
4.    Amortasi
5.    Hutang jangka pendek
6.    Laba bersih
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
·         Arus kas keluar :  (penggunaan dana)
7.    Biaya operasi
8.    Biaya pra operasi
9.    Biaya investasi
10. Pertambahan persediaan
11. Pertambahan piutang
12. Pembayaran pinjaman

III. Arus kas (I-II)
      Rp………….

·         Arus kas keluar :  (penggunaan dana)
13. Biaya operasi
14. Biaya pra operasi
15. Biaya investasi
16. Pertambahan persediaan
17. Pertambahan piutang
18. Pembayaran pinjaman

III. Arus kas (I-II)
      Rp………….

·         Arus kas keluar :  (penggunaan dana)
19. Biaya operasi
20. Biaya pra operasi
21. Biaya investasi
22. Pertambahan persediaan
23. Pertambahan piutang
24. Pembayaran pinjaman

III. Arus kas (I-II)
      Rp………….




PERHITUNGAN RETURN OF EQUITY (ROE)
[14]Investor biasanya akan sangat berkepentingan dengan penilaian terhadap dana yang di investasikanya, untuk itu sebagai gambaran apakah dana investasi tersebut akan aman dan menguntungkan biasanya kajian finansial menyediakan analisis arus kas sebagai perhitungan Return on Equity (ROE). Sebagai bahan pertimbangan bahwa pada dasarnya pengembalian atas modal sendiri (ROE) akan menjadi lebih besar jika usaha atau proyek tersebut semakin banyak menggunakan sumber dana pinjaman. Ini di mungkinkan karena biaya yang di korbankan oleh pemilik modal semakin sedikit, sedangkan hasil yang ingin di capai di asumsikan sama. Cara menghitung arus kas untuk perhitungan (ROE) Adalah sebagai berikut:

Tabel Kas untuk perhitungan ROE

Tahun 1
Tahun 2
Tahun….
Tahun n
1.    Perubahan kas
2.    Nilai sisa
3.    Modal sendiri

Arus kas ROE ( 1+2+3)
Rp x
X
X

Rp XXX
Rp x
X
X

Rp XXX
Rp x
X
X

Rp XXX
Rp x
X
X

Rp XXX

[15]Perhitunga ROE = NVP (Arus kas ROE ) atau lihat contoh berikut :
Jika di anggap biaya modal sendiri 15% pertahun, Misalkan arus kas ROE tahun 1 Rp 1000, tahun 2 Rp 1500, dan tahun 3 Rp 1500, tingkat suku bunga deposito 15% maka :


Tahun
Arus kas(Rp)
DF (15%)
PV
1.     
2.     
3.     
1000
1500
1500
0,870
0,756
0,658
870
1.134
987

NVP (ROE) 1+2+3



2.991



BAB III
A. KESIIMPULAN
1. Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
2. Ativa tetap ada dua yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
3. Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari sumber pembelanjaan ditentukan oleh:
·         Biaya utang
·         Biaya modal sendiri
·         Biaya laba yang ditahan
3. Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan.
4. Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan
5. Fungsi manajemen keuangan sbb:
1.      Perencanaan Keuangan,
2.      Penganggaran Keuangan,
3.      Pengelolaan Keuangan,
4.      Pencarian Keuangan,
5.      Penyimpanan Keuangan,
6.      Pengendalian Keuangan,
7.      Pemeriksaan Keuangan,
8.      Pelaporan keuangan.
5. fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.      Melakukan pengawasan atas biaya
2.      Menetapkan kebijaksanaan harga
3.      Meramalkan laba yang akan datang
4.      Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
6. Ada dua jenis laporaan keuangan sbb:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi

B. Saran
Harapan kami sebagai penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY KELAKANN BISNIS (SIM) melalui referensi-referensi lain yang dapat membatu meningkatkan pengetahuan kita tentang aspek keuangan kareana dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa materi tentang aspek keuangan masih sangat terbatas.

DAFTAR PUSTAKA
Iban sofyan, studi kelayakan bisnis ,Yogyakarta ,2003
Siswanto sutojo, studi kelayakan proyek, Jakarta 2000




[2] Siswanto sutojo, studi kelayakan proyek, Jakarta 2000, hal : 97
[3] Siswanto sutojo, studi kelayakan proyek, Jakarta 2000 , hal :98 - 99

[4] http://yaalihalawa.blogspot.co.id/
[5] Siswanto sutojo, studi kelayakan proyek, Jakarta 2000 , hal : 105 -107
[6] Siswanto sutojo, studi kelayakan proyek, Jakarta 2000 , hal :108
[8] Ibid

[12] Iban sofyan, studi kelayakan bisnis ,Yogyakarta ,2003,hal : 111
[13] Iban sofyan, studi kelayakan bisnis ,Yogyakarta ,2003, hal 113
[14] Iban sofyan, studi kelayakan bisnis ,Yogyakarta ,2003, hal 114
[15] Iban sofyan, studi kelayakan bisnis ,Yogyakarta ,2003, hal : 115